Kisah-kisah Islam | Khalifah Abu Bakar Ash-shiddiq (I) - CENDEKIA ULUNG

Kamis, 31 Januari 2013

Kisah-kisah Islam | Khalifah Abu Bakar Ash-shiddiq (I)



Kisah-kisah Islam | Khalifah Abu bakar ash Shiddiq {I}. Nama Abu bakar ash-Shiddiq sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib bin  Fihr  al-Qurasy at- Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya bin Ka'ab bin Lu'ai. Dan ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim. Berarti ayah dan ibunya berasal ddari kabilah Bani Taim.

Ayahnya diberi kuniyah (sebutan panggilan) Abu Qahafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash- Shiddiq digelari Atiq. Imam Thabari menyebutkan dri jalur Ibnu Luhai'ah bahwa anak-anak dari Abu Qahafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua Mu'taq dan ketiga Utaiq.

Karakter fisik dan akhlaknya.

Abu Bakar adalah seorang yan bertubuh kurus, berkulit putih. Aisyah menerangkan karakter bapaknya, "Beliau berkulit putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainya selalu turun dari pinggangnya), wajahnya selalu berkeringat, hitam matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja' dan selalu mewarnai jenggotnya dengan memakai hinai maupun katam." begitulah karakter beliau.

Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide-ide yang cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakkal kepada Allah dan yakin dengan segala janji-Nya, besifat wara' dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah, semoga Allah meridhoinya. 

Keislamannya

Abu Bakar adalah lelaki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah lebih dahulu masuk Islam daripadanya, adapun dari golongan anak-anak, Ali yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah pertama kali memeluk Islam dari golongan budak. Ternyata keislaman Abu Bakar radhiyallahu' anhu paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta kesungguhannya dalam berdakwah. Dengan keislamannya maka masuk mengikutinya tokoh-tokoh besar yang masyhur seperti Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, Usman bin Affan. Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah radiyallahu 'anhuma.

Di awal keislamannya beliau menginfakkan di jalan Allah apa yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budak-budak yang disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal radhiyallahu' anhu.  beliau selalu mengiringi Rasulullah shallallau 'alahi wa sallam  selama di Makkah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam gua dan dalam perjalanan hijrah hingga sampai kota Madinah. Di samping itu beliau mengikuti seluruh peperangan yang diikuti Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam baik perang Badar, Uhud, Khandaq,  Penaklukan kota Mekah, Hunain maupun peperangan Tabuk.

Istri-istri dan anak-anaknya 

Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd bin As'ad pada masa Jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan asma'.

Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan Aisyah.

Beliau juga menikahi Asma' binti Umais bin Ma'add bin Taim al-Khats'amiyyah, dan sebelumnya Asma' dipeistri oleh Ja'far bin Abi Thalib.

Dari hasil pernikahan ini lahirlah Muhammad bin Abu bakar, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji Wada' di Zulhijjah.

Beliau juga menikahi Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Abi dari al-Haris bin Al-Khazraj. Abu Bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh hingga Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah shallallahu 'alahi  wa sallam. Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu kultsum setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam.

Beberapa Contoh Keteladanan dan Keutamannya

Keutaman Abu Bakar ash-shiddiq Radhiyallahu 'anhu sangat banyak sekali dan telah dimuat dalam kitab-kitab sunnah, kitab tarajim (biografi para tokoh), maupun kitab-kitab tarikh, dan di dalam kitab Fardha' il Shahabat.

  1. Beliau adalah sahabat Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam di Gua dan keita Hijrah.
Allah berfirman :
"Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesunguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (Musyrikin Mekah) mengelurkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya, "Janganlah berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita"." (At-Taubah : 40)

Aisyah, Abu Sa'id al Barra Ibnu 'Azib, ia berkata, "suatu ketika Abu Bakar pernah membeli seekor tunggangan dari Azib dengan harga I0 Dirham, maka Abu Bakar berkata kepada 'Azib, suruhlah anakmu si Barra agar mengantarkan hewan tersebut. "Maka Azib berkata,"Tidak, hingga engkau menceritakan kepada kami bagaimana kisah perjalananmu bersama Rasulullah ketika keluar dari Mekah sementara orang-orang musyrikin sibuk mencari-cari kalian."

Abu Bakar berkata, " Kami berangkat dari Mekah, berjalan sepanjang siang dan malam hingga datang zuhur, maka aku mencari-cari tempat bernaung agar kami dapat istirahat di bawahnya, ternyata aku melihat ada batu besar, maka segera kudatangi dan terlihat disitu ada naungannya, maka kubentangkan tikar untuk Nabi shallallahu alahi wa sallam, kemudian kukatakan padanya, "Istirahatlah wahai Nabi Allah." Maka beliaupun beristirahat, sementara aku memantau daerah sekitarku, apakah ada orang-orang yang mencari kami datang mengintai. Tiba-tiba aku melihat ada seorang pengembala kambing sedang mengiringi kambingnya ke arah teduhan di bawah batu tersebut ingin berteduh seperti kami, maka aku bertanya kepadanya, "Siapa tuanmu wahai budak ?" Dia menjawab, "Budak milik si fulan, seseorang dari suku Quraisy." Dia menyebut nama tuannya dan aku mengenalnya, kemudian kutanyakan, "Apakah kambingmu memiliki susu ?" Dia menjawab, "Ya." lantas kukatakan, "Maukah engkau memeras untuk kami?" "Ya." Maka dia mengambil salah satu dari kambing-kambing tersebut, setelah itu kuperintahkan dia agar membersihkan susu kambing tersebut terlebih dahulu dari kotoran dan debu, kemudian kuperintahkan agar menghembus telapak tangannya dari debu, maka dia menepukkan kedua telapak tangannya dan dia mulai memeras susu, sementara aku telah memepersiapkan wadah yang dimulutnya dibalut kain menampung susu tersebut, maka segera kutuangkan susu yang telah diperas itu ke dalam tempat tersebut dan kutunggu hingga bawahnya dingin,lalu kubawakan kehadapan Nabi shallallahu 'alahi wa sallam dan ternyata beliau sudah bangun, segera kukatakan padanya, "Minumlah wahai Rasulullah." Maka beliau mulai minum hingga kiluhat beliau telah kenyang, setelah itu kukatakan padanya, " Bukankah kita akan segera berjalan kembali ya Rasullullah ?" Beliau menjawab, "Ya." akhirnya kami melanjutkan perjalanan sementara orang-orang musyrik terus menerus mencari kami, tidak satupun yang dapat menyusul kami kecuali Suraqah bin Malik bin Ju'syam yang mengendarai kudanya, maka kukatakan pada Rasulullah, "Orang ini telah berhasil mengejar kita wahai Rasulullah, namun beliau menjawab, 

"Jangan khawatir, sesungguhnya Allah beserta kita"


Diriwayatkan dari Anas Abu Bakar radhiyallahu ' anhu beliau berkata, "" Kukatakan kepada Nabi shallalahu 'alahi wa sallam ketika kami berada dalam gua, Andai saja mereka (orang-orang Musyrik) melihat ke bawah kaki mereka pastilah kita akan terlihat Rasul menjawab :

"Bagaimana pendapatmu wahai Abu Bakar dengandua orang manusia sementara Allah menjadi yang ketiga."

      2. Abu bakar adalah sahabat yang paling banyak ilmunya

Abu Sa'id al-Khudri berkata. " suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan manusai dan berkata :

"Sesungguhnya Allah telah menyuruh seorang hamba untuk memilih antara dunia atau memilih ganjaran pahala dan apa-apa yang ada di sisi-Nya, namun ternyata hamba tersebut memilih apa-apa yang ada di sisi Allah"

Abu Sa'id berkata, "Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau menangis padahal Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam hanyalah menceritakan seorang hamba yang memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut ternyata tidak lain adalah Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam sendiri, dan Abu Bakar lah yang paling mengerti serta berilmu di antara kami. Kemudian Rasulullah shalllallahu 'alahi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan si-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditingalkan pintu kecil dio masjid selain pintu Abu Bakar saja"

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ;anha iia berkata. "Ketika Rasulullah shallalahu 'alahi wa sallam wafat Abu Bakar sedang berada di suatu tempat yang bernama Sunuh-Ismail berkata," Yitu sebuah kampung. maka Umar berdiri dan berpidato, "Demi Allah sesungguhnya Rasulullah tidak meninggal. Aisyah melanjutkan, kemudian Umar berkata, "Demi Allah tidak terdapat dalam hatiku melainkan perasaan beliau belum mati, Allah pasti akan membangkitkannya dan akan dipotong kaki dan tangan mereka (bagi yang mengatakan beliau mati.)". Kemudian datanglah Abu Bakar menyingkap kain yang menutup wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam serta menciumnya mambil berkata, kutebus dirimu dengan ibu dan bapakmu, alangkah harum dan eloknya engkau saat hidup dan sesudah mati, Demi Allah yang diriku berada di tangan-Nya mustahil Allah akan menimpakan padamu dua kali kematian selama-alamanya. 

Kemudian Abu Bakar keluar dan berkata, " Wahai orang yang bersumpah (yakni Umar) tahanlah bicaramu." Ketika Abu Bakar mulai berbicara maka Umar duduk , setelah memuji Allah beliau berkata, "Ingatlah sesungguhnya siapa saja yang menyembah Muhammand shallallahu 'alahi wa sallam maka sekarang beliau wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah maka sesungguhnya Allah akan tetap hidup tidak pernah mati. Kemudian beliau membacakan ayat, :

"Sesungghuhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akana mati (pula)" (Az-Zumar : 30)


 Dan ayat,

"Muhammad itu tidak lain hanyalah rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun : dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Al-Imran :I44)

Ismail berkata. "maka manusia mulai menangis terisak-isak, kemudian kaum Anshar segera berkumpul bersama Sa'ad bin Unbadah di saqifah Bani Sa;idah dan mereka berpendapat, "Dari kami seorang amir (pemimpin) dan dari kalian (muhajirin) juga seorang amir." Maka segera Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah berangkat mendatangi majlis mereka, Umar berbicara tetapi Abu Bakar menyuruhnya untuk diam, Umar berkata, "Demi Allah sebenarnya aku tidak ingin berbicara melainkan aku telah persiapkan kata-kata yang kuungkap sangat baik yang kutakutkan tidak akan disampaikan oleh Abu Bakar."

Kemudian Abu Bakar berpidato dan perkataannya sungguh mengena, beliau berkata. " Kami yang menjadi amir dan kalian menjadi wazir." Maka Hubab bin Munzir berkata, " Tidak Demi Allah kami tidak akan terima, tetapi dari kami seorang amir dan kalian seorang amir pula." Abu Bakar menjawab. " Tidak. tetapi kamilah yang menjabat sebagai amir dan kalian menjadi wazir, karena sesungguhnya mereka (Quraisy) yang paling mulia kedudukannya di  bangsa Arab dan yang paling tinggi nasabnya, maka silahkan kalian berbai'at Umar atuapun Abu Ubaidah." Maka spontan Umar menjawab, " Tetapi engkaulah yang lebih pantas kami bai'at engkaulah pemimpin kami, orang yang paling baik di antara kami dan orang yang paling dicintai Rasulullah shallallahu alahi wa sallam daripada kami." Mka Umar segera meraih tangan Abu Bakar dan membai'atnya akhirnya orang-orangpun turut membaitnya pula.


 Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ;anha ia berkata, " Pandangan Nabi menengadah ke atas dan berkata," Tetapi Yang kupilih adalah Ar-Rafiqul A'la (Kekasih Allah Yang Mahatinggi) 3x.  Aisyah melanjutkan, " Tidaklah perkataan mereka berdua (Abu bakar dan Umar) kecuali Allah jadikan bermanfaat untuk manusia, profil Umar yang tegas berhasil membuat orang munafik yang menyusup di antara kaum muslimin sangat takut padanya, dengan kepribadiannya Allah menolak kemunafikan. Adapun Abu Bbakar, beliau berhasil menggiring manusai hingga mendapatkan petunjuk kepada kebenaran dan mengetahui kewajiban mereka. Abu Bakar mengeluarkan umat dari bencana perpecahan setelah meninggalnya Rasulullah setelah membaca ayat, :

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun : dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Al-Imran : I44)

       3. Abu Bakar radhiyalllahu anhu adalah sahabat Yang paling Utama

Diwirayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu dia berkata, "Kami selalu membanding-bandingkan para sahabat di masa Rasulullah shallallahu alahi wa sallam maka kami sepakat memilih Abu Bakar yang paling utama, kemudian Umar, selanjutnya Utsman bin Affan radhiyallahu anhu."

Diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyya dia berkata; " Kutanyakan pada ayahku siapa manusai yang paling setelah rasulullah shalllallahu alahi wa sallam Maka beliau menjawab. " Abu bakar." Kemudian kutanyakan lagi, "Siapa setelahnya ? Beliau menjawab. " Umar. " Dan aku takut jika menyebut Utsman sesudahnya maka kukatakan, " Setelah itu pasti anda. Namun beliau menjawab, " Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin."

       4. Kedudukan Abu  Bakar radhiyallahu anhu di sisi Rasulullah

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alahi wa sallam beliau bersabda, "Andai saja aku dibolehkan mengambil Khalil (kekasih) selain Allah pasti aku memilih Abu Bakar sebagai Khalil namun dai adalah saudaraku dan sahabatku."

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Malikah ia berkata, " Penduduk Kufah bertanya kepada Abdullah bin az-Zubair perihal bagian warisan yang akan diperoleh seorang kakek, maka dia berkata, "Ikutilah pendapat Abu Bakar. Bukankah Rasulullah pernah menyebutkan perihal dirinya, " Andai saja aku dibolehkan mengambil Khalil selain Allah pasti aku akan memilihnya." Abu Bakar mengatakan , " Samakan pembagian kakek dengan bagian bapak (jika bapak tidak ada). "

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu alahi wa sallam.

"Tutup seluruh pintu-pintu kecuali pintu Abu Bakar."

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya di berkata. " Pernah seorang wanita mendatangi  Nabi shallallahu alahi wa sallam, kemudian beliau menyuruhnya kembali datang menghadanpnya maka wanit itu bertanya, " Bagaimana jika kelak aku datang tidak lagi menjumpaimu -seolah olah ian mengisyaratkan setelah rasul wafat- Rasulullah shallallahu alahi wa sallam berkata, "jika engkau tidak menjumpaiku maka datangilah Abu Bakar"

Diriwayatkan dari Abu Darda' radhiyallahu anhu, " Aku sedang duduk bersama Nabi shallallahu alahi wa sallam tiba-tiba mencullah Abu Bakar radhiyallahu anhu sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga terlihat lututnya, maka Nabi shallallahu alahi wa sallam berkata, "Sesungguhnya teman kalian ini sedang kesal maka berilah salam atasnya." Maka Abu Bakr berkata, " Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnu al-Khattab terjadi perselisihan, maka aku segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon padanya agar memaafkan aku namun dia enggan menerima permohonanku, karena itu aku datang menghadapmu sekarang " Rasulullah shallallahu alahi wa sallam menjawab, " Semoga Allah  mengampunimu wahai Abu Bakar." sebanyak tiga kali, tak lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya, " Apakah di dalam ada Abu  Bakar  ? " Namun keluarganya menjawab, tidak, Umar segera mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  sementara wajah Rasulullah terlihat memerah karena marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan terhadap Umar dan memohon sambil duduk di atas kedua lututnya, " Wahai rasulullah Demi Allah sebenarnya akulah yang bersalah -dua kali-," Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, " Sesungguhnya aku telah diutus Allah kepada kalian namun kalian mengatakan, " Engkau pendusta. " Sementara Abu Bakar berkata, " Engkau benar. "Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku ?

Setelah itu Abu Bakar tidak pernah lagi di sakiti.

     5. Abu Bakar radhiyallahu anhu paling dulu masuk Islam dan selalu mendampingi Rasulullah shalllahu alahi wa sallam

Diriwayatkan dari Wabirah bin Abdurrahman dari Hammam dia berkata, Aku mendengar Ammar berkata. " Aku melihat Rasulullah pada waktu itu tidak ada yang mengikutinya kecuali lima orang budak, dua wanita dan Abu  Bakar. "

       6. Orang yang paling Dicintai Rasulullah shallallahu alahi wa sallam

Diriwayatkan dari Utsman dia berkata, " Telah berkata kepadamu Amru bin al-Ash radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah pernah mengutusnya dalam peperangan Dzatus Salaasil, kemudian aku mendatanginya dan bertanya, " Siapakah orang yang paling kau cintai ? Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab "Aisyah", kemudian kutanyakan lagi, " Dari kalangan laki-laki " " Rasul menjawab, " Bapaknya" kemudian kutanyakan lagi, "Siapa setelah itu ?" Dia menjawab. "Umar" kemudian Rasulullah menyebutkan beberapa orang lelaki.

      7, Imam dan keyakinannya yang kuat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, " Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alahi wa sallam berkata,


"Ketika seorang pengembala sedang mengembala kambingnya, tiba-tiba datang seekor serigala memangsa seekor kambingnya, maka spontan pengembala tesebut mengejarnya, tiba-tiba serigala itu berpaling menoleh kepadanya dan berkata, ""Siapa yang dapat menjaganya pada waktu dia akan dimangsa, yaitu hari tatkala tidak ada pengembala selain diriku ? " Dan ketika seorang sedang menggiring sapinya yang membawa beban, maka seketika sapi itu menoleh padanya dan berkata "" sesungguhnya aku tidak diciptakan untuk tugas ini, tetapi aku diciptakan Allah untuk membajak.
" Orang-orang berkata, Subhanallah. Maka Nabi bersabda. " Sesungguhnya aku beriman kepada berita itu sebagaiman Abu Bakar dan Umar mengimaninya pula."


Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar radhiyallahu anhu di berkata, " Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda :

"Barangsiapa menjulurkan pakainnya (di bawah mata kaki) karena kesombongan maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."


Maka Abu Bakar berkata, " Sesungguhnya salah satu sisi dari bajuku selalu melorot ke bawah, kecuali jika aku selalu mengetatkannya, maka Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya engkau tidak termasuk orang yang menjulurkan pakainnya karena kesombongan"


    8. Kemauan yang tinggi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, " Aku mendengar Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda :

"Barangsiapa mengiinfakkan sesuatu dari dua yang dimilikinya di jalan Allah niscaya akan diseru dari  pintu- pintu surga, " Wahai Hamba Allah inilah kebaikan. Maka berangsiapa termasuk ahli shalat maka akan dipanggil dari pintu shalat, barangsiapa termasuk golongan yang suka berjihad maka akan dipanggil dari pintu jihad, dan barangsiapa yang suka beesedekah maka akan dipanggil dari pintu sedekah, barangsiapa yang suka berpuasa maka akan dipanggil dari pintu puasa dan dari pintu Ar-Rayyam. Maka Abu Bakar berkata, " Ragaimana jika seseorang harus dipanggil dari setiap pintu, dan apakah mungkin seseorang dipanggil dari setiap pintu wahai Rasulullah ?' Rasulullah menjawab. Ya. dan aku berharap agar engkau wahai Abu Bakar termasuk salah seorang dari mereka.


      9. Keberkahan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu dan Keluarganya

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha dia berkata, " Kami keluar bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan, ketika kami sampai di suatu tempat yang bernama al-Baida -atau Dzatul Jaisy- terputuslah kalung yang kupakai, maka Rasulullah menyuruh rombongan berhenti untuk mencarinya dan orang-orang pun berhenti bersama beliau, sementara mereka tidak mendapati air dan tidak mempunyai air, maka orang-orang mendatangi Abu Bakar dan berkata, " Tidakkah engkau melihat apa yang telah diperbuat Aisyah ? dia telah membuat Rasulullah berhenti dan manusia pun berhenti bersamanya, sementara mereka tidak mendapatkan air dan tidak memiliknya. Maka datanglah Abu Bakar ketika Rasulullah berbaring meletakkan kepalanya di atas pahaku sedang tertidur, Abu Bakar mendatangiku dan berkata, " Engkau telah menahan Rasulullah dan manusai sementara mereka tidak memiliki air dan tidak pula mendapatkannya". " Aisyah berkata, " Maka ayahku mencelaku habis-habisan sambil menusuk-nusuk pinggangku dengan tangannya, tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali takut Rasulullah terganggu tidurnya, sementara Rasulullah masih tetap tidur hingga pagi datang dan mereka tidak memiliki air, maka Allah turunkan waktu itu ayat mengenai tayammum,

"Maka bertayammumlah kamu denga tanah yang baik (suci)" (An-Nisa : 43)


Usa'id bin Hudhair radhiyalllahu anhu berkata. " Bukankah ini awal dari keberkahan kalian wahai keluarga Abu  Bakar. " Maka Aisyah berkata, " Kemudian kami membangkitkan kendaraan tungganganku dan ternyata kalung tersebut berada di bawahnya."

      I0. Berita Gembira Untuknya sebagai Penghuni Surga

Diriwayatkan dari Sa'ad bin Musayyab dia berkata, " Telah berkata kepadaku Abu Musa al-Asy' ari bahwa suatu hari dia berwudhu di rumahnya kemudian berangkat keluar dan berkata, " Aku harus mengiringi Rasulullah hari ini. " Beliau berangkat ke mesjid dan bertanya di mana Nabi shalllallahu alaihi wa sallam, maka dijawab beliau keluar untuk suatu hajat, maka aku segera pergi berusaha menyusulnya sambil bertanya-tanya, hingga akhirnya beliau masuk ke kebun yang didalamnya terapat sebuah sumur bernama Aris, maka aku duduk di pintu- dan ketika itu pintunya terbuat dari pelapah kurma hingga beliau menyelesaikan buang hajat dan setelah itu berwudhu, maka akupun bediri kurma hingga beliau menyelesaikan buang hajat dan setelah itu berwudhu, maka akupun berdiri berjalan ke arahnya, ternyata beliau sedang dudud- duduk dia atasa sumur tersebut sambil menyingkap kedua betisnya dan menjulur-julurkan kakinya ke dalam sumur, maka aku datang memberi salam kepadanya, kemudian kambali ke pintu sambil berkata dalam hatiku, " Hari ini aku harus menjadi penjaga pintu Rasulullah shalllallahu alaihi wa sallam. Tak lama kemudian datanglah Abu Bakar ingin membuka pintu, maka kutanyakan, "siapa itu ?" Dia menjawab, "Abu Bakar." Maka kukatakan padanya, "Tunggu sebentar." Aku segera datang krpada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan bertanya padanya, "Wahai Rasulullah, ada Abu Bakar datang dan minta izin masuk." Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, "Suruhlah dia masuk dan berkata beritahukan padanya bahwa dia berkata penghuni surga."

Maka aku berangkat menujunya dan berkata, " Masuklah sesungguhnya Rasulullah memberitakan padamu kabar gembira bahwa engkau adalah penghuni surga. Abu  Bakar masuk dan duduk di sebelah kanan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sambil menjulurkan kakinya ke sumur sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dan dia menyingkap kedua betisnya...... hingga akhir kisah. "

Diriwayatkan dari Qatadah dan Anas bin Malik radhiyallahu anhu dia pernah bercerita bahwa Nabi pernah menaiki gunung Uhud bersama Abu  Bakar, Umar dan Utsman, maka tiba-tiba gunung Uhud bergoncang dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam langsung berkata,

"Diamlah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu ada seorang Nabi, seorang shiddiq dan dua syahid"
       II. Sepak terjangnya dalam membela Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
 
Diriwayatkan dari Urwah bin az-Zubair dia berkata, " Aku pernah bertanya kepada Abdullah bin Amru radhiyallahu anhu tentang perbuatan kaum musyrikin yang paling menyakiti Rasulullah shallallahu alahi wa sallam, maka dia  berkata, " Aku pernah melihat Uqbah bin Abi Mu'ith mendatangi NAbi shallallahu alaihi wa sallam yang sedang shalat, maka tiba-tiba Uqbah melilit leher Nabi dengan sorban miliknya dan mencekiknya sekeras-kerasnya, kemudian datanglah Abu  Bakar membelanya dan melepaskan ikatan tersebut sambil berkata,


"Apakah kamu akan membunuh, " Seorang laki-laki karena ia menyatakan, " Rabbku ialah Allah" padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Rabbmu."
(Ghafir : 28)

jasa-jasa Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu

Abu Bakar ash-siddiq adalah sahabat yang petama kali masuk Islam, dan selalu menyetai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sepanjang hidupnya baik di Mekah maupun di  Madinah. Tidak hanya itu, beliau adalah sahabat Rasulullah sekaligus teman bermusyawarah dan wazirnya.  Di tangannya para senior sahabat masuk memeluk Islam seperti Utsman bin Affan, az-Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi  Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu.

Setiap mendampingi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan, siap membela beliau dengan sepenuh jiwa, bahkan beliau pula yang membebaskan banyak budak-budak yang disiksa karena Islam seperti Bilal, Amir bin Fuhairah, Ummu Ubaisy, Zinnirah, Nahdiyyah dan kedua putrinya, serta budak wanita milik Bani Muammal.

Belaiulah yang menemani Nabi dikala hijrah, dan turut serta dalam setiap peperangan bersama Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam, seperti Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyyah, penaklukan kota Mekah, Hunain, Tabuk dan pertempuran besar lainya.

Setelah menjabat sebagai khalifah maka beliaulah yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap seluruh negeri Islam dan wilayah kekhalifahan-nya sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka tercatat sejumlah reputasi beliau yang gemilang di antaranya, :

  1. Instuksinya agar jenazah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di urus hingga dikebumikan
  2. Melanjutkan misi pasukan yang dipimpin Usamah radhiyallahu anhu yang sebelumnya telah dipersiapkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebelum wafat, 
  3. Kebijakannya menyatukan persepsi seluruh sahabat untuk memerangi kaum murtad dengan segala persiapan ke arah itu, kemudian instruksinya untuk memerangi seluruh kelompok yang murtad di wilayah masing-masing
  4. Ibnu Katsir berkata , " Pada Tahun I2 H Abu  Bakar ash-Shiddiq memerintahkan Zaid bin Tsabit agar mengumpulkan  al -Quran dari berbagai tempat penulisan, baik yang ditulis di kulit-kulit, dedaunan, maupun yang dihafal dalam dada kaum muslimin. Peristiwa itu terjadi setelah para Qari penghafal Al-Quran banyak yang terbunuh dalam peperangan Yamamah,  sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Shihih Bukhari. Imam al-Bukhari berkata, Bab pengumpulan al-Quran kemudian dia mulai menyebutkan sanadnya hingga sampai kepada Ibnu Syihab dari Ubaid bin as-Sabbaq,, bahwa Zaid bin Tsabit pernah berkata, " Abu Bakar ash-Shiddiq mengirim kepadaku surat tentang orang-orang yang terbunuh di perang Yamamah, ketika aku mendatanginya, kudapati Umar bin Khattab berada di sampingnya, maka Abu  Bakar berkata, " Umar mendatangiku dan berkata, " Sesungguhnya banyak para Qurra' penghafal al-Quran yang telah gugur dalam peperangan Yamamah. Aku takut jika para Qari yang masih hidup kelak terbunuh dalam peperangan, akan mengakibatkan hilangnya sebagian besar dari ayata-Quran, menurut pendapatku, engkau harus mengintruksikan agar segera mengumpulkan dan membukukan al-Quran . Aku bertanya kepada Umar , " Bgaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam " Umar menjawab, " Demi Allah, ini adalah kebaikan." Dan Umar terus menuntutku hingga Allah melapangkan dadaku untuk segera melaksanakannya, akhirnya akupun setuju dengan pendapat Umar radhiyallahu anhu. Zaid bin tsabit radhiyallahu anhu berkata, " Kemudian Abu  Bakar berkata padaku," Engkau adalah Zaid seorang pemuda yang jenius, berakal dan penuh amanah, dan engkau telah terbiasa menulis wahyu untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka carilah seluruh ayat a-Quran yang berserakan dan kumpulkanlah. " Berkata Zaid, Demi Allah jika mereka memerintahkan aku untuk memikul gunung tentulah lebih  ringan bagiku daripada melaksanakan instruksi Abu Bakar agar aku mengumpulkan Al-Quran. Aku bertanya, " Bagaimana kalian melakukan sesuatu perbuatan yang tidak diperbuat oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dia berkata, " Demi  Allah ini adalah suatu kebaikan." Dan Abu  Bakar radhiyallahu anhu terus berusaha meyakinkan aku hingga akhirnya Allah melapangkan dadaku untuk menerimanya sebagaimana Allah melapangkan dada mereka berdua. Maka aku mulai mengumpulkan tulisan-tulisan al-Quran yang ditulis di dedaunan, kulit maupun dari hafalan para penghafal al-Quran, hingga akhirnya aku menemukan akhir surat at-Taubah yang ada pada Abu Khuzaimah al-Anshari, yang tidak kudapatkan dari selainnya, yaitu ayat :

    "Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu." (At-Taubah : I28)

    Hingga akhirnya surat al-Bara-ah. Kemudian al-Quran yang telah dikumpulkan dan dibukukan itu disimpan oleh Abu Bakar radhiyallahu anhu hingga Allah mewafatkannya. Setelah itu berpindah ke tangan Umar radhiyallahu anhu sewaktu hidupnya, dan akhirnya berpindah ke tangan Hafshah binti Umar radhiyallahu anha.

    Imam Bukhari berkata, Ibnu Syihab berkatam Telah berkata kepadaku Kharijah bin Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia mendengar Zaid berkata, " Aku tidak mendapatkan satu ayat dari surah Al-ahzab ketika kami menulis al-quran ke dalam mushaf, sementara aku pernah mendengarkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membacanya, akhirnya ayat tersebut kami cari dan ternyata ayat tersebut ada pada Khuzaimah bin Tsabit al-Anshari

    " Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah" (Al-Ahzab : 23)

    Maka segera kami sisipkan ke tempatnya di dalam mushaf.
  5. Pengiriman pasukan untuk menyebarkan Agama Allah kepada bangsa-bangsa yang bertetangga dengan kaum muslimin baik kepada penduduk Persia maupun menduduk Syam, dalam rangka merealisasikan firman Allah :

    "Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang disekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa." (At-Taubah : I23)

Bersambung...........................



sumber postingan CENDEKIA ||   http://kisahislam.net/2011/07/30/abu-bakar-ash-shiddiq-2/


Share with your friends

Komentar Kami Moderasi Penuh